Gunung Ungaran Aman
KabarIndonesia - Meski 22 gunung di Indonesia dinyatakan aktif kembali, namun gunung Ungaran yang ada di wilayah Kabupaten Semarang yang memiliki ketinggian 2.050 meter dan merupakan gunung berapi bertipe strato ini statusnya aman.
Menurut Kepala Seksi Energi dan Sumberdaya Mineral Dinas Bina Marga, Sumberdaya Air, Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Semarang, Agus Suharto menyatakan, gunung Ungaran sejak tahun 1600 tidak lagi menampakkan aktifitas vulkanologi dan tektonik. Oleh Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, gunung Ungaranpun kemudian dimasukkan dalam tipe B. Meski demikian, pada saat Gunung Merapi beraktifitas seperti erupsi, kawah Gunung Ungaran yang ada di kompleks Candi Gedongsongo mengeluarkan bau belerang yang menyengat dan terjadi peningkatan asap. Namun menurut Agus, kondisi tersebut oleh pihaknya dinyatakan aman. Ia juga mengimbau masyarakat yang ada di desa Candi Kecamatan Bandungan tidak panik.
"Untuk para pengunjung Candi Gedongsongo, jika pada saat bau belerang di kawah baunya menyengat, para pengunjung kita imbau untuk menggunakan masker," ujar Agus didampingi Kepala Dinas Bina Marga, Sumberdaya Air, Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Semarang, Totit Oktorianto.
Agus menambahkan, kondisi Gunung Merapi menjadi aktif tersebut dikarenakan posisinya yang berdekatan dengan lempengan dan palung Australia. Pada saat terjadi aktifitas tektonik di dalam perut bumi, proses vulkanikpun terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.
Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. Karena Gunung Ungaran letaknya juga jauh dari lempengan Australia, maka menurut Agus, semakin jauh letak lempengan dan palung dari posisi gunung, akan membuat gunung tersebut tidak memiliki aktifitas vulkanis dan masuk ke dalam kategori B dan C.
Menurut Kepala Seksi Energi dan Sumberdaya Mineral Dinas Bina Marga, Sumberdaya Air, Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Semarang, Agus Suharto menyatakan, gunung Ungaran sejak tahun 1600 tidak lagi menampakkan aktifitas vulkanologi dan tektonik. Oleh Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, gunung Ungaranpun kemudian dimasukkan dalam tipe B. Meski demikian, pada saat Gunung Merapi beraktifitas seperti erupsi, kawah Gunung Ungaran yang ada di kompleks Candi Gedongsongo mengeluarkan bau belerang yang menyengat dan terjadi peningkatan asap. Namun menurut Agus, kondisi tersebut oleh pihaknya dinyatakan aman. Ia juga mengimbau masyarakat yang ada di desa Candi Kecamatan Bandungan tidak panik.
"Untuk para pengunjung Candi Gedongsongo, jika pada saat bau belerang di kawah baunya menyengat, para pengunjung kita imbau untuk menggunakan masker," ujar Agus didampingi Kepala Dinas Bina Marga, Sumberdaya Air, Energi dan Sumberdaya Mineral Kabupaten Semarang, Totit Oktorianto.
Agus menambahkan, kondisi Gunung Merapi menjadi aktif tersebut dikarenakan posisinya yang berdekatan dengan lempengan dan palung Australia. Pada saat terjadi aktifitas tektonik di dalam perut bumi, proses vulkanikpun terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.
Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut. Karena Gunung Ungaran letaknya juga jauh dari lempengan Australia, maka menurut Agus, semakin jauh letak lempengan dan palung dari posisi gunung, akan membuat gunung tersebut tidak memiliki aktifitas vulkanis dan masuk ke dalam kategori B dan C.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar