feedburner

Masukkan Alamat Email Anda :

Delivered by FeedBurner

TKI Asal Sumowono di Arab Saudi Tanpa Kabar

SUMOWONO-Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Tegalroto RT 02 RW 06 Desa Lanjan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, Erwiyati (25), yang sejak sekitar 2004 lalu berangkat ke Arab Saudi, hingga kini tak diketahui kabar pastinya.

Pihak keluarga, terutama suaminya, Nur Kholis (33) dan anaknya Ahmat Ma’ruf Sidiq (8), menanti kepulangan ibu muda tersebut. Mereka merasa waswas terhadap kondisi Erwiyati di negara Arab itu. Pasalnya, sejak pertama berangkat dari rumah pada 11 Maret 2004, hingga sekarang baru tiga kali menelepon dan sekitar dua kali memberi kabar melalui surat.

“Telepon selalu terputus sebelum lima menit. Dia juga ingin pulang tapi mengaku tidak berani izin majikannya. Setelah itu komunikasi terputus sampai sekarang,” ungkap Nur Kholis ditemui di rumahnya kemarin.

Nur Kholis mengisahkan, pemberangkatan istrinya melalui PT Jasebu Prima Internusa yang beralamat di Jalan Man 6 RT 08/04 Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramat jati Jakarta Timur, tujuh tahun lalu. Disebutkan, surat-surat administrasi lengkap, dengan nomor paspor AH 195 671 berlaku lima tahun, negara tujuan arab Saudi, nama majikan Ali Jundullah Sa’id Al Qorny, kontrak dan visa berlaku dua tahun.

Menurutnya, dalam surat Erwiyati disebutkan sempat berganti majikan bernama Hasan Said Al Qorny. Surat itu berhasil dikirimkan kepada keluarga di Indonesia juga karena pertolongan orang lain, yang belakangan diketahui adik majikannya yang baru itu. Hanya, Erwiyati dalam suratnya tidak menyebut nama orang tersebut, tapi mencantumkan nomor teleponnya.

Kurang Menyenangkan

Pihak keluarga langsung menghubunginya dan mendapatkan informasi bahwa Erwiyati dalam situasi yang kurang menyenangkan. Adik majikan Erwiyati bahkan mengaku heran mengapa Erwiyati tidak lari saja dari majikannya, atau lapor polisi.

“Kami lantas menangkap bahwa informasi itu menandakan istri saya dalam masalah,” kata suami Erwiyati, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang sayur keliling di Kendal itu.
Sejak informasi itu, baik Erwiyati maupun adik majikannya itu tidak bisa dihubungi lagi. Keluarga pun semakin khawatir terhadap kondisinya.

Ayah Nur Kholis, Mustofa (56) mengaku prihatin dengan kondisi itu. Menurutnya, Erwiyati berangkat dengan restu keluarga, dan diharapkan segera pulang kembali. “Saat berangkat, anaknya baru sekitar tiga tahun umurnya. Sekarang kami titipkan di pondok di Boja kendal,” ujarnya.
Upaya mencari kabar Erwiyati akhirnya dibantu sepupu Nur Kholis bernama Badawi. Badawi menuturkan telah menanyakan hal itu ke perusahaan terkait, yaitu PT Jasebu Prima Internusa di Jakarta, namun tidak mendapat respon positif.

Dia pun pindah bertanya ke Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Namun setelah adminsitrasi dilengkapinya, sampai saat ini juga belum ada kabarnya. “Padahal dulu dijanjikan ada kabar lagi dua minggu. Ini sudah lewat,” ujarnya. (K33-14)
http://suaramerdeka.com



0 komentar:

Posting Komentar