feedburner

Masukkan Alamat Email Anda :

Delivered by FeedBurner

SUMOWONO-HUMAS


SUMOWONO-HUMAS : Lima kelompok tani (kelomtan) di Desa Kemitir Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang menanam lima ribu batang bibit kayu manis. Usaha itu dilakukan bersama mitra penyedia bibit yakni perusahaan jamu tradisional PT Sido Muncul yang berlokasi. ”Wilayah Sumowono termasuk Desa Kemitir ini sangat cocok untuk pengembangan tanaman kayu manis,” kata Presiden Direktur PT Sido Muncul Irwan Hidayat disela-sela penyerahan bibit tanaman kayu manis di Desa Kemitir, Sabtu (9/2) pagi.

Penyerahan bibit kayu manis ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh Irwan Hidayat dan perwakilan Kelomtan disaksikan Wakil Bupati (Wabup) Semarang Hj Siti Ambar Fathonah. Pada kesempatan itu Wabup minta kepada kelomtan penerima bantuan untuk merawat tanaman dengan baik dan amanah. ”Bibit kayu manis yang diterima harus dibudidayakan dengan sungguh-sungguh,” katanya. Ambar juga mengharapkan pola kemitraan dengan kelompok tani di sekitar pabrik jamu tradisional Sido Muncul dapat terus diperluas dan dikembangkan. Harapannya, kegiatan tersebut dapat mengangkat tingkat kesejahteraan petani.

Pihak PT Sido Muncul, kata Irwan Hidayat, akan melakukan pendampingan kepada kelomtan penerima bantuan agar panen kayu manis dapat menghasilkan keuntungan bagi petani. ”Jenis kayu manis yang ditanam di Kemitir ini berdaun kecil yang bagus untuk bahan obat-obatan,” terang Irwan.

Hal yang sama juga dilakukan PT Sidomuncul dengan petani Tawangmangu Karanganyar untuk komoditas kunyit dan kencur di Boyolali. Khusus untuk kunyit, tingkat pembelian PT Sidomuncul dari Petani paling tidak 2-3 ton per hari.

Selain bibit kayu manis, PT Sido Muncul juga menyerahkan sepuluh ribu batang bibit pohon sengon secara cuma-cuma kepada warga Desa Kemitir. Penyerahan bibit sengon itu selain dimaksudkan untuk rehabilitasi lahan juga mendukung program pencegahan pemanasan global (global warming) yang menjadi isu di tingkat dunia. ”Wilayah Sumowono dipilih sebagai salah satu tempat program penghijauan karena merupakan daerah hulu aliran sungai,” jelas Irwan. Program penghijauan ini, lanjutnya, dilaksanakan pada musim penghujan agar tingkat keberhasilan lebih tinggi. Penanaman pohon dilakukan pada lahan kritis maupun lahan terbuka terutama di daerah pegunungan untuk menghindarkan dari resiko tanah longsor akibat erosi air hujan. Selain itu juga memperkuat daerah tangkapan air (catchment area).

Program reboisasi di Desa Kemitir ini dilaksanakan PT Sido Muncul bekerja sama dengan mahasiswa pecinta alam “Wapeala” dan program magister agribisnis Universitas Diponegoro Semarang serta masyarakat setempat.

Hingga saat ini, PT Sidomuncul telah menyalurkan tidak kurang dari 115 ribu batang bibit tanaman penghijauan produktif untuk puluhan kelomtan di seluruh tanah air. Kelomtan itu antara lain berada di Sulawesi dan Purwakarta Jawa Barat.



0 komentar:

Posting Komentar